HARI SANTRI

HARI SANTRI

Ayo Membaca…Ayo Menulis…!!!

blogger templates

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) membaca memiliki arti “melihat dan paham isiya dengan melisankan atau dalam hati saja”. Sedang dalam definisi lain, membaca ialah “suatu interprestasi simbol-simbol tertulis atau menangkap makna dari serangkaian simbol-simbol “ (Nurhadi, 1995 : 34). Betapa pentingnya perihal membaca, sehingga dijadikan urutan pertama pertintah Tuhan, bukanlah solat, puasa, melarang khamar dan lain sebagainya. Sederhananya kita sebagai makhluk yang berakal dan berfikir dianjurkan untuk dapat memahami terdahulu sebelum melaksanakannya.


Iq’ra, bacalah, demikianlah ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW. Semasa bertafakur di Gua Hira. Namun secara harfiah membaca tidak hanya dipahami sebatas membaca rentetan kata demi kata saja, lebih dari sekedar itu.  Membaca bisa pula merujuk pada hal-hal yang tak nampak pada jejeran kata-kata yang tersusun dalam bait-bait  kertas, ringkasnya membaca yang tersirat. Dan terkait perihal membaca Sahabat Ali Bin Abi Thalib R.a. pernah berkata “Seseorang yang selalu menyibukan dirinya dengan buku-buku (membaca), tidak akan pernah kehilangan ketenangan akalnya”.


Bila membicarakan tentang membaca, maka tak lepas dari sahabat karibnya, yakni “menulis”. Secara sederhana, menulis dapat dikatakan sebagai salah satu kemampuan berbahasa yang dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakan paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara dan membaca. Meski demikian, bukan berati menulis bukanlah kemampuan yang tidak penting. Menurut Djoko Tarigan Dalama Elina Syarif, Zulkarnain, Sumarno (2009 : 5) “Menulis berati mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat atau pemikiran dan perasaan.” 


Menilik  perihal membaca dan menulis, Mereka laksana mata pedang dengan tangkainya yang keduanya tak dapat dipisahkan serta saling melengkapi menjadi suatu benda yang sangat luar biasa fungsinya dalam menghiasi bingkai-bingkai sejarah peradaban. Mari kita tengok kebelekang tentang rentang sejarah peradaban manusia. Dari jaman Nabi hingga jaman Kiai, manusia tak lepas dari kegiatan membaca dan menulis dan tokoh tokoh tersohor duniapun mahsyur karena karya-karyanya. Selain karena pengabdian dan perjuangannya salah satu sebab lainnya ialah karena  karya tulisannya.  Yang sudah barang tentu sebelum membuat tulisan, mereka telah mengkonsumsi puluhan, ratusan bahkan ribuan bahan bacaan hingga kemudian mampu menuangkan hasil buah pemikiran, ide, gagasan dan lainnya kedalam bentuk tulisan. Sehingga terciptalah suatu mahakarya.


Namun, realitanya hari ini. Membaca dan menulis belum begitu booming membudaya di kalangan masyarakat kita, terlebih pada kalangan pemuda/ mahasiswa selaku generasi pemikul cita-cita bangsa. Membaca yang dimaksud yakni, membaca sesuatu yang memiliki nilai dan arti lebih guna menambah wawasan keilmuan dan tulisan sebagai sarana menggores ide, gagasan bahkan pemikirannya. Bukan membaca atau menulis status pada jejaring media social saja. Dalam dunai akadmis kampus, membaca dan menulis umumnya teraktualisasi jikalau menjelang tugas makalah, UTS/ UAS serta pembuatan skripsi. Sangat wajar memang. Namun, sayang jika dari sebegitu melimpahnya karunia ilmu yang Tuhan berikan untuk umat manusia tapi belum dapat secara maksimal di cari dan di gali. Bukankah belajar/ mencari ilmu dianjurkan hingga menuju liang lahat.


Belumlah mencari dan menggali ilmu bila kita belum membaca dan belumlah membagi ilmu walaupun belum secara lisan setidaknya dengan tulisan. Marilah sahabat-sahabati kita membudayakan membaca dan menulis meskipun itu sulit dan bukan sesuatu yang kita sukai. Bukankah Sulit bukan berarti tidak dapat dilakukandan ?? Tidak mudah memang untuk melakukan sesuatu yang mungkin dianggap susah dan yang memang tidak terlalu disukai. Namun mengingat Pemuda/ mahasiswa adalah sebagai regenerasi penerus pengemban cita-cita bangsa dan juga agent of change maka sudah sepatutnya kita wajib membekali diri agar berisi dengan asupan wawasan, ide serta gagasan-gagasan dan juga tulisan sebagai wadahnya.


Marilah memulai …!!! Hanya dengan memulailah sesuatu yang sulit akan terasa ringan, sesuatu yang tak disukai lambat laun akan menjadi hobi. “terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk” (Tan Malaka).

“Apabila membaca adalah jendela dunia, maka menulis adalah jembatannya’ (Madeline).

 



Oleh     : Eman “Aldo” Sulaeman

             (Wakil Ketua I Bidang Kaderisasi
              PC PMII Kab. Bekasi)

4 Responses to "Ayo Membaca…Ayo Menulis…!!!"