BEKASI, kabarsebelas.com
- Mahasiswa menduga ada upaya dari Kesbangpol untuk "Memonopoli"
anggaran sosialisasi Pilkada. Domain KPU, Panwas sebagai instrumen
penyelenggara Pilkada seolah "digantikan" oleh Kesbangpol.
Menurut Adiyanto Saputra, Ketua PC PMII Kab. Bekasi, dalam acara yang diadakan secara beruntun di Hotel Grand Zury kemarin, Kesbangpol berorientasi bukan kepada hal-hal Substantif, yakni mencerdaskan masyarakat secara Politik. Hanya menghabiskan anggaran.
"Orientasi Kesbangpol bukan kepada hal-hal substantif, yakni mencerdaskan masyarakat secara politik. Hanya menghabiskan anggaran. Dalam acara yang diadakan beruntun di hotel grand zury kemaren contohnya, sosialisasi untuk Mahasiswa saja, hanya sedikit Kampus yang diundang. Pada acara berikutnya sosialisasi untuk Karyawan swasta, banyak yg hadir bukan dari kalangan Karyawan swasta. Jadi hanya Formalitas aja, yang penting ada kegiatan ada anggarannya. Dan anggaranpun perlu dipertanyakan, karena tidak terbuka jelas," ujarnya, saat dihubungi via telepon.
Sedangkan menurut salah satu Aktivis Mahasiswi dari STKIP Al-Mujahidin Cikarang Evy Andriyani beranggapan, Kesbangpol tidak memikirkan sunstansi, hanya melakukan pemborosan.
"Kayanya Kesbangpol cuma mikirin yang penting acara jadi, targetnya pun saya rasa kurang pas, karena hanya asal saja, tidak memikirkan substansinya, bisa dibilang yang penting acara berjalan. Lagian kan Kesbangpol harusnya jadi pelantara aja, bukan jadi EO, pemberdayain OKP yang ada di Kab. Bekasi, Kejari kudu jeli ini mah," tutupnya.
Jika memang Kesbangpol komitmen memberikan pendidikan Politik, seharusnya Kesbangpol mengundang Mahasiswa yang aktif di Organisasi-organisasi Kampus, Dan kampus-kampus yg diundang lebih banyak. Bukan hanya memenuhi kuota, yang penting Mahasiswa. (Mall)
Menurut Adiyanto Saputra, Ketua PC PMII Kab. Bekasi, dalam acara yang diadakan secara beruntun di Hotel Grand Zury kemarin, Kesbangpol berorientasi bukan kepada hal-hal Substantif, yakni mencerdaskan masyarakat secara Politik. Hanya menghabiskan anggaran.
"Orientasi Kesbangpol bukan kepada hal-hal substantif, yakni mencerdaskan masyarakat secara politik. Hanya menghabiskan anggaran. Dalam acara yang diadakan beruntun di hotel grand zury kemaren contohnya, sosialisasi untuk Mahasiswa saja, hanya sedikit Kampus yang diundang. Pada acara berikutnya sosialisasi untuk Karyawan swasta, banyak yg hadir bukan dari kalangan Karyawan swasta. Jadi hanya Formalitas aja, yang penting ada kegiatan ada anggarannya. Dan anggaranpun perlu dipertanyakan, karena tidak terbuka jelas," ujarnya, saat dihubungi via telepon.
Sedangkan menurut salah satu Aktivis Mahasiswi dari STKIP Al-Mujahidin Cikarang Evy Andriyani beranggapan, Kesbangpol tidak memikirkan sunstansi, hanya melakukan pemborosan.
"Kayanya Kesbangpol cuma mikirin yang penting acara jadi, targetnya pun saya rasa kurang pas, karena hanya asal saja, tidak memikirkan substansinya, bisa dibilang yang penting acara berjalan. Lagian kan Kesbangpol harusnya jadi pelantara aja, bukan jadi EO, pemberdayain OKP yang ada di Kab. Bekasi, Kejari kudu jeli ini mah," tutupnya.
Jika memang Kesbangpol komitmen memberikan pendidikan Politik, seharusnya Kesbangpol mengundang Mahasiswa yang aktif di Organisasi-organisasi Kampus, Dan kampus-kampus yg diundang lebih banyak. Bukan hanya memenuhi kuota, yang penting Mahasiswa. (Mall)
0 Response to "Mahasiswa Kecam Kegiatan Kesbangpol, Karena Asal Jadi "
Posting Komentar