HARI SANTRI

HARI SANTRI

MUDIK ASYIK : FENOMENA NEGERI YANG MENJADI TRADISI

blogger templates


mudik asyik / picture : www.pintukeluar.com

Membicarakan mudik, yang terlintas dalam imajinasi kita adalah; kaum urban, transportasi mudik, mudik gratis, tas-tas besar, antrian panjang, macet dan kampung halaman. tak salah memang, karena memang itulah pernak pernik yang membingkai kisah mudik setiap tahunnya. yang menjadi fenomena negeri yang kini menjadi tradisi menjelang idul fitri.
   
Fenomena mudik di Indonesia memang memiliki keunikan tersendiri yang jarang ditemukan dibelahan dunia lain. Biasanya seminggu menjelang lebaran para kaum perantau akan berbondong-bondong meninggalkan kota rantauan sejenak, untuk pulang ke kampung halaman guna berkumpul dan bersilaturrahim dengan sanak famili/ sahabat karib. Jutaan orang akan memenuhi tempat-tempat sentral untuk melakukan perjalanan mudik, mulai dari stasiun kereta, terminal bus, pelabuhan, bandara dan lain sebagainya.

Kata mudik memang dikhususkan untuk pulang kampung yang dilakukan pada saat menjelang lebaran saja. Pulang kampung yang dilakukan pada hari biasa bukanlah disebut dengan mudik, tapi hanya pulang kampung biasa. Itulah yang sudah terlabelkan dalam makna mudik di  bumi pertiwi ini.

Macet di Jalan Raya Cikarang / foto oleh : Siti Serasih

Mengutip pada laman Wikipedia Indonesia. Mudik adalah kegiatan perantau untuk kembali ke kampung halaman-nya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, Mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. (Wikipedia Indonesia).

Mudik bagi penduduk Indonesia adalah sesuatu  momentum yang sangat dinantikan setiap tahunnya. Sehingga bila masanya tiba, Indonesia akan diserbu oleh  animo masyarakat yang luar biasa dan dikepung pula  dengan hingar bingar tentang mudik.  Mulai dari THR, kemacetan, berita, iklan, perbaikan jalan, pengamanan dan lain sebaginya. Yang kesemuanya melekat dan melebur dalam hiruk pikuk tradisi mudik.

sumber gambar : Pikiran Rakyat


"Spirit of silaturrahim" mungkin istilah itu yang dirasa sangat pas disandang oleh penduduk negeri, merujuk pada sifat antusisme yang sangat luar biasa untuk bersilaturrahim dengan keluarga besar dan sobat karib di tanah kelahiran yang termomentumkan pada rentang waktu satu kali dalam satu tahun.

Dapat disimpulkan, bahwa mudik mengandung nilai "Sosial Positif" bagi masyarakat Indonesia. Karena dengan menjalankan tradisi mudik, tercerminlah semangat luhur menjunjung tinggi  "persatuan",  yang dalam kaca mata agama disebut dengan sebutan  "Ukhuwah Islamiyah". Tak hanya itu spirit Bhineka Tunggal Ika dan Pancasilapun turut tergambarkan pada fonomena mudik ini. 

Dan sejatinya tradisi mudik, khususnya menjelang lebaran bukanlah hanya milik umat islam semata yang hendak merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar dikampung halaman. Namun, telah menjadi milik masyarakat Indonesia seluruhnya.


Inilah Indonesia, Inilah Nusantara, Negeri kaya dengan aneka ragam tradisi yang ada.



Oleh  :   Aldo (PMII Kabupaten Bekasi)

0 Response to "MUDIK ASYIK : FENOMENA NEGERI YANG MENJADI TRADISI"

Posting Komentar