Soe Hok Gie. Pemuda yang kritis pada jalannya keadilan juga memiliki ‘pelarian’ selain perjuangannya di kampus kepada pemerintah. Kekagumannya pada alam dan kegemarannya menaiki gunung menjadikan pribadinya semakin tangguh namun seketika rapuh saat menikmati keindahan alam yang ia rekam melalui tulisannya. Ini juga yang menjadi arus kegiatan bernama MAPALA yang telah Ia buat jauh waktu sebelumnya. Bersama kawan – kawannya, melalui sebuah organisasi kecil yang tercipta hanya untuk pergi ke alam dan menikmati kebesaranNya.
Dalam 12 tahun catatan hariannya, ada bagian yang merefleksikan Gie sebagai seorang manusia normal yang mendamba kehidupan manusia normal lainnya. Cinta. Sebuah Tanya dan kerinduan pada bagian yang jarang Ia sentuh. Sebuah bagian yang begitu simpel namun (mungkin) terasa sulit untuk dijalani. “Mereka orang – orang ‘tikus’ ini, senang pada saya karena saya berani, jujur dan berkepribadian. But not more than that. Pada saat mereka sadar bahwa saya ingin menjadi in-group mereka, mereka menolak…… Soal ini telah lama saya sadari. Tetapi pada waktu itu datang sebagai kenyataan, rasanya pedih sekali….” Sebelumnya, Ia pun telah menyerahkan perasaannya dalam sebentuk sajak yang membuat hatinya merindukan akan harapan dan cinta.
ebook catatan seorang demonstran Klik Download
0 Response to "Catatan Seorang Demonstra"
Posting Komentar