MANHAJUL FIKR ASWAJA PERSPEKTIF KH. HAMDUN AHMAD
(oleh : Sahabat Fachrurizal/ Kang Fras)
Kang Fras (Tim Kaderisasi PKC Jabar) saat memberikan materi manhajul Fikr Aswaja (27/6)
foto oleh : Rizal Hidayat
Membicarakan PMII tak lepas dari ASWAJA yang memang sebagai landasan ideologi organisasi. Aswaja sebagai ideologi memiliki peran yang sangat penting sebagai penopang dan pedoman bagi para santri pergerakan (PMII) di Nusantara dalam berekspresi dalam mengimplementasikan nilai-nilai yang termaktub pada NDP serta cita-cita organisasi PMII.
Beberapa waktu lalu dalam agenda kegiatan "Pesantren Ramadhan & Ngaji ASWAJA" yang dimotori oleh PMII Kabupaten Bekasi pada satu season Ngaji Aswaja diisi oleh salah satu pengurus dari PKC Jawa Barat yakni Sahabat Fachrurizal atau yang biasa dikenal dengan sebutan "Kang Fras". Memberikan materi tentang Manhajul Fikr Aswaja perspektif KH. Hamdun Ahmad (KH. NU Sukabumi).
Sangat menarik sekali menyimak secara khidmat nilai-nilai yang terkandung dalam tubuh aswaja, sedikit demi sedikit dibedah dan didiskusikan secara interaktif yang kesemuanya sontak membangkitkan rasa penasaran dan mendorong untuk terus khidmat menyimak uraian demi uraian tentang Manhajul Fikr Aswaja yang memang sangat menarik.
Konsep Manhajul
Fikr li Ahlussunnah Wal Jama’ah
A. Langkah Berfikir
- Mengumpulkan dalil (al-istidlal) dengan alat, as-sam'a dan al-abshor
- Mengolah dalil (an-nadhor) dengan menggunakan alat, al-fuad dengan prosesnya ya'qil, yafkoh dan ya'lam
B. Metode Berfikir
- Deduktif (al-istinbat)
- Induktif (al-istiqro')
- Mengikuti ahli (al-ikhroz)
C. Norma Berfikir
- Keahlian atau profesional (al-ahliyah)
- Tidak merasa pemikirannya paling benar sendiri (adamu 'ijab bi ro'yi)
- Tidak berkelompok atau bergontok-gontokan (adamau al-tasayyu)
- Tidak mengeluarkan seseorang dari jama'ah (adamu al-ikhroj)
- Tidak mengkafirkan sesama ahli kiblat (adamu tafkir li ahl al-kiblat)
- Moderat (tawasut), berkesimbangan atau equilibrium (tawazun), proporsional (ta'adul), toleran (tasamuh)
- Selalu membiasakan berjama'ah (mengikuti mayoritas/ al-sawadu al-a'dlom) / mengikuti jalan kaum muslimin (lujumu al-jama'ah / ittiba sabilu al-mu'minin)
- Tidak suka berbuat bid'ah, tidak mengikuti hawa nafsu (adamu ibtida; adamu al-iftiro ala allah dan amau ittibail hawa)
- Memilih sesuatu yang paling bermashlahat (ikhtiar al-ashlah)
- Ijma
- Ikhtilaf
Untuk materi lengkap versi PDF "Manhajul Fikr Aswaja Perspektif KH. Mahdun Hamdan" silahkan klik link. Disini
oleh : Aldo (PMII Kab. Bekasi)
Baca dsnie,
BalasHapusDisini aja
BalasHapus