HARI SANTRI

HARI SANTRI

REFLEKSI MAHASISWA : Si Hedon nan Apatis Vs Mahasiswa "Aneh"

blogger templates


“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tdak diberikan sama sekali.”  Tan Malaka

Kutipan diatas cukup lumayan menggugah dan tajam menyayat sanubari, sesuai dengan Tan Malaka yang katanya pemberontak dan nyeleneh buat para pengikut Jendral 32 tahun, padahal nyelenehan mereka yang sudah membodohi para pelajar dengan menutupi bahkan merubah sejarah bangsa kita sendiri. Tapi ya sudahlah....  Tak usah dibahas hal macam itu, karena  harus menghadirkan para sejarawan soalnya. Dan saya juga disini memang bukan untuk membahas sejarah bangsa kita, di atas cuma karena terbawa suasana aja, karena memang lagi sensi sama yang berbau pohon beringin, haha.

Saya disini ingin sedikit membahas terkait pendidikan khususnya para pelajarnya atau siswanya dan yang lebih terkhususnya para Mahasiswa yang dari kata0katanya saja sudah luar biasa “Maha”.  Warbyasahh jiakalau meminjam bahasa anak muda yang kekinian. 

Seperti yang kita tau hari ini, bahkan kita alami sendiri, seperti apa keadaan para kaum terpelajar atau mahasiswa yang katanya “Agen Of Change” malah banyak yang jadi manusia Apatis, para kaum terpelajar sibuk dengan dunianya masing-masing, terlalu sibuk dengan stylenya agar dapat dibilang kekinian, jauh dari harapan Tan Malaka salah satu Founding Father kita, dan bahkan menjadi kaum-kaum yang Hedon, jauh dengan keadaan pada tahun 90-an dimana Mahasiswa mampu menjadi lawan bagi rezim yang dzholim pada waktu itu, dan puncaknya tahun 1998, Mahasiswa mampu mencatatkan sejarah bahkan diakui dunia dengan meruntuhkan rezim Jendral yang berkuasa selama 32 tahun. Mungkin para Mahasiswa hari ini lupa pada waktu Ospek diperkenalkan Tri Darma Perguruan Tinggi yang salah satunya yaitu meng-implementasikan ilmu yang didapat dari ruang yang disebut kelas langsung ke masyarakat. Lupa haha, kaya saya yang lupa kalo hari ini masih bulan puasa, engga kerasa nulis sambil ngopi haha. Canda, jangan serius-serius lay..

Dan yang lebih parahnya ketika ada segerombol kambing congek #ehh Mahasiswa yang sedikit peka dan peduli terhadap lingkungannya dan peduli dengan keadaan yang terjadi, para kaum yang Hedon nan Apatis tadi menggapnya aneh, yang mungkin beranggapan "ngapain sibuk-sibuk ngurusin orang lain, cape-cape ngurusin nggak ada untungnya lagi". 

Hadoohhhh, malang nian nasib mu kawan, udah ngorbanin pikiran, tenaga, bahkan materi buat orang lain, masih dibilang anehhh hahaha. 

Tapi, iya juga si, ngapain harus ngurusin orang lain? pusing mikirin masalah orang lain? bahkan harus teriak dan panas-panasan turun kejalan buat menyampaikan keluhan dan rintihan-rintihan masyarakat yang di perlakuan tidak adil sama penguasa??apa coba yang dicari, dasar anehhh haha. Bingungkan ??

Kau cari kau cari, apa yang kau cari... kau kejar apa yang kau kejar... duniakah? akhirat kah? yang secara beringas berlomba-lomba untuk mendapatkannya.... lalala ... lala.. lalaa......
Itu kata lagu Kasidah yang sering dinyanyiin tim kasidah pengajian kaum emak, tapi sampai hari ini saya belum tau judulnya haha.

Entahlah, hanya hati kita masing-masing yang bisa menjawab…

kita nikmati saja prosesnya, dan jalan saja, nanti juga ketemu jalan ditengah jalan..



Naseh Kamaludin
(Kader cultural NU, Tetangganya Bupati Bekasi)

0 Response to "REFLEKSI MAHASISWA : Si Hedon nan Apatis Vs Mahasiswa "Aneh""

Posting Komentar