HARI SANTRI

HARI SANTRI

Marx, Islam dan Kemiskinan

blogger templates

Senin, 01 Agustus 2016
Oleh Fajar Chaidir Q.A.

Salam Progresif!!!

Karl Marx: “ Sejarah dari setiap masyarakat yang ada sampai sekarang adalah sejarah Pertentangan Kelas. Orang merdeka atau budak, bangsawan dan gembel, tuan dan pelayan, kepala tukang dan pekerja ahli, pendeknya yangmenin das dan tertindas, berada dalam pertentangan yang tiada akhirnya.”
   
Al-Qur’an Surat Al-Ma’un : “ Tahukah Kamu (orang) yang mendustakan Agama? (1). itulah orang yang menghardik Anak Yatim(2). Dan tidak memberi makan Orang Miskin(3)......” 

Kali ini pembahasan menyentuh ranah Ideologis-historis. karena kita manusia adalah makhluk yang Berfikir (Hayawanun-nathiq), maka sesuatu yang mutlak seorang manusia mesti memegang satu yang paling dipercaya Akal dan Hatinya.


Ada obrolan yang penulis ambil: bersumber dari Ketua Anshor PC Kab. Bekasi yang disampaikan melalui Sahabat Ketua Umum PC PMII Kabupaten Bekasi,katanya: “ Jika sebuah Organisasi sudah tidak punya Ideologi, atau sudah tidak lagi mengkaji Ideologinya, Maka tunggu saja kehancurannya” begitulah pandangan beliau-beliau tentang ideologi.kita juga akan mengkomparasikan (membandingkan) pemikiran Karl-Marx dengan Agama Islam serta Korelasinya (keter kaitan) dengan Kemiskinan.  

Menurut penulis keduanya memiliki kemiripan dan pandangan yang sama tentang Kemanusiaan, dan Revolusi untuk melawan Kemiskinan baik kemiskinan yang sifatnya Universal (Pemikiran,Harta,Ilmu dsb), ataupun yang lumrah dianggap bahwa kemiskinan itu adalah masalah TAK PUNYA HARTA yang lebih.

Karl Heinrich Marx dan Pemikiran serta akar Historisnya

Siapa yang tak kenal Karl Heinrich Marx Seorang Filsuf asal jerman yang hidup sekitar Abad 18 Masehi, dilahirkan di kota Trier Jerman tahun 1818 masehi, ia dikenal sebagai seorang Tokoh Sosialisme. bersama sahabatnya Friedrich Engels(yang meneruskan buku das kapital)  mereka menulis beberapa buku tentang pemikiran Karl-marx, diantaranya: Kemiskinan Filsafat, Manifesto Komunis, dan Das Capital. itulah karya yang paling fenomenal dikalangan akademisi.

Karl-marx percaya sebenarnya sejarah itu berisi dari Dialektika Kelas.dalam teori kelas marxisme bertumpu pada pemikiran bahwa sejarah dari masyarakat yang ada sampai sekarang adalah sejarah Perjuangan Kelas (wikipedia). semisal, keterasingan manusia adalah hasil dari penindasan kelas oleh kelas lainnya. ia juga mengemukakan pelaku utama dalam perubahan sosial bukanlah Individu, tapi kelas-kelas sosial dan ia membaginya dalam tiga kelas yakni pemilik modal; kaum buruh; dan Tuan tanah. namun dalam masyarakat kapitalis tuan tanah dimasukkan dalam kaum pemilik modal sehingga menjadi 2 kelas saja: Buruh(Proletariat), dan Pemilik Modal (Borjuis).

Jika kita membaca akar Historis pemikiran Karl-marx dan sahabatnya Engels ia pernah memimpin sebuah Revolusi bersama kaum Sosialis di daerah Perancis dari sini pula terbitlah buku Manifesto Komunis, hingga kemudian pecahlah Revolusi tahun  1848. tak hanya di perancis tapi juga di Prusia dan Austria,  walaupun pada akhirnya Gagal. karena kegagalannya itu ia kembali ke Jerman secara Ilegal.  

Kemudian ia diusir dari jerman dan menetap di London inggris daerah dimana ia menetap sampai akhir hidupnya. dilondon karl-marx mulai meninggalkan aksi praksisnya tentang Revolusi dan mulai fokus pada studi tentang Ilmu Ekonomi. disana ia dan keluarganya sering sekali Kelaparan dan ia tidak punya sumber pendapatan ia hanya mendapatkan uang kiriman dari sahabatnya Frierich Engels. Sebelum kematiannya ia sempat menulis Buku yang berjudul Das Capital jilid 1, yang kemudian diteruskan oleh sahabatnya Friedrich engels pada Jilid selanjutnya karena pada jilid yang selanjutnya (jilid 2 dan 3) karl-marx telah tutup usia.

Dalam buku Pelatihan Leadership dan Manajemen Aksi yang ditulis oleh Nur Sayyid Santoso Kristeva seorang Intelektual sangat sederhana (sekaligus Kader PMII yang sering menjadi Pemateri di Acara Kaderisasi baik Formal maupun Non-formal), ia mengambil dari sumber-sumber bukunya Karl-Marx dengan Manifesto Komunisnya, termaktub:

Hakekat Revolusi

Perlawanan individu dari kaum buruh yang sudah tidak tahan ditindas oleh majikannya. individu-individu yang berani inilah yang memulai tahapan perjuangan kaum buruh. Pemogokan yang dilakukan dipabrik oleh mayoritas pekerja. perjuangan individu ini akan segera memecah dinding kebekuan dan semangat perlawanan akan seketika meluap 
 
Dengan semakin meluapnya industri kaum buruhpun berkembang baik dalam pengalaman organisasi kerjanya maupun dalam perspektifnya (pandangan) tentang pergerakan. Kemajuan teknologi komunikasi adalah jembatan yang akan menghubungkan serikat-serikat sekerja ini, dan menempanya menjadi salah satu partai proletariat.  
 
Setelah itu Proletariat sebagai kelas penguasa yang baru harus; mengambil alih secara bertahap seluruh kapital dari tangan borjuasi, memusatkan seluruh alat produksi ditangan Negara, yaitu ditangan proletariat sebagai kelas penguasa; dan untuk meningkatkan produktifitas total selekas mungkin. Bagi Marx, peralihan kekuasaan politik merupakan langkah awal, syarat perlu bagi Revolusi yang sesungguhnya. 
 
Menurut penulis, bahwa pandangan Marx yang paling Universal adalah tentang Kemanusiaan(Karena ia seorang Sosialis), dimana dari pemikiran kelas itu ia percaya bahwa nantinya sejarah akan membuktikan kemenangan dari kaum sosialis. Awalnya adalah dari kaum Feodal ke kaum Borjuis dan dari kaum borjuis menuju kaum Sosialis. Pendapatnya juga, untuk merubah struktur kelas ini tidak dapat dilakukan dengan cara Musyawarah, dimana cara mengubah menurutnya dari struktur sosial tersebut dilakukan dengan cara Kekerasan, melalui Revolusi. Ia juga menekankan ketika masyarakat ingin melakukan tindak Revolusi maka syarat pertama adalah Kekuasaan harus beralih ke tangan kaum Proletar.   
 
Namun ada beberapa pendapatnya yang paling mengerikan adalah nantinya masyarakat itu hidup tanpa Negara. Ia menambahkan bahwa Negara bukan yang Riil mengurus masyarakat, akan tetapi negara itu justru menjadi sumber dan sarang kaum Borjuis yang menindas. 
 
 Nilai yang paling Universal dari pemikiran Karl-Marx adalah Relevan dengan Nilai Keadilan dan Persamaan, sehingga dari kedua Nilai itu kehidupan yang Humanis dapat diperoleh masyarakat. dalam agama Islam dan dalam Konteks ke-Aswajaan keduanya adalah menjadi Nilai paling Utama.
 

Islam secara Historis dan relevansinya dengan pemikiran Marx

Bangsa Arab dan Letak Geografisnya melahirkan sikap dan pemikiran keras. pada waktu itu budaya arab yang sungguh merepresentasikan “Kebudayaan Bisu” (Kebudayaan bisu ini istilah dari buku Paulo Freire yang berjudul Opressed of Pedagogy, artinya adalah ksebuah kondisi Realitas yang memvisualisasikan Kontradiksi antara kaum penindas dan yang tertindas yang tak pernah berhujung adanya atau stagnan tak berubah) penuh dengan Penindasan dan keadaan Dehumanisasi. 

Dengan kondisinya itu orang-orang arab sangat suka sekali dengan minuman keras, Berjudi, mengubur anak perempuan yang baru lahir karena mereka malu punya anak perempuan dengan alasan bahwa perempuan tidak bisa apa-apa(selain dapur,kasur,sumur), Perbudakan yang keji, serta peperangan antar suku yang telah menjadi kebiasaan mereka. semua Hal tadi seolah-olah sudah menjadi hal biasa dikalangan mereka. tentunya dari sini Kontras sekali Dehumanisasi terjadi disana pada masa Pra-Islam. 

Perubahan itu dimulai pada abad ke 5 Masehi dimana dari satu suku yang disebut Bani Hasyim lahirlah sebuah sosok Revolusioner. Ia adalah Muhammad SAW. Lahir pada tahun 570 Masehi ( dalam buku Sejarah Peradaban Islam karangan Dr. Badri Yatim, M.A). Menurut seorang Tokoh Amerika dituliskan dalam bukunya 100 Tokoh yang berpengaruh di dunia dalam Posisi pertama, tentunya ini sebuah pendapat yang Objektif dan sekaligus mengangkat harkat-martabat Muslim. Muhammad SAW dilahirkan pada keadaan Yatim dari keluarga Miskin namun terhormat karena klannya mendapat jabatan Siqayah. ketika berumur 6 Tahun lengkap sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Beliau menjadi Yatim-Piatu. 

Muhammad dalam Usia muda telah bekerja sebagai Penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk mekah, melalui kegiatan ini pula ia menemukan tampat untuk berfikir sering  Berkontemplasi. lalu pada Usia ke-25 ia berdagang membantu Siti Khadijah kelak nanti melamarnya menjadi Istrinya. ada kejadian yang memperlihatkan sebuah tindakan yang tumbuh dari seorang yang Revolusioner ini ketika memindahkan Hajar Aswad( baca pemindahan hajar aswad zaman rosul). ini mengandung Nilai-nilai keadilan yang tak dapat di Elakkan, sehingga ia mendapat gelar Al-Amin.

Ia juga mendapatkan pengalaman Spiritual yang tak biasa di Gua Hira yakni menerima wahyu dari Tuhan melalui Malaikat Jibril pada umur 40 tahun. selepas itu ia mulai mengajak kepada para sahabat dan kerabat terdekat untuk mengikuti seruan tuhan yang ia peroleh di Gua Hira. Ramailah pada waktu itu diskusi digelar untuk menjegal ajakannya, muncul dari orang Quraisy yang tak suka oleh ajaran Muhammad SAW. Dalam buku Sejarah Peradaban Islam ditulis oleh Dr. Badri Yatim, M.A termaktub: Menurut A. Syalabi ada lima faktor yang mendorong orang quraisy menentang seruan itu:

  • Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan Kekuasaan 
  • Muhammad SAW menyerukan Persamaan Hak antara bangsawan dan Hamba Sahaya. 
  • Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang Kebangkitan kembali dan pembalasan di Akhirat 
  • Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat berakar pada bangsa arab.
  • Pemahat dan penjual patung memandang islam sebagai penghalang Rezeki


Dari sinilah kita dapat memahami bahwa Muhammad SAW datang kepada Bangsa arab dengan Visi Teologis dan Misi Sosialis-Humanis. terbukti dengan pengikut angkatan pertama, banyak dari mereka Budak atau Hamba sahaya (Bilal,Wahsyi,Sumayyah,Amar,Yasir) yang tadinya tunduk pada Tuannya untuk diperlakukan apasaja namun setelah kedatangan ajaran Islam maka mereka bekerja dengan wajar namun tidak untuk banyak pelecehan lain yang telah menjadi kebiasaan para bangsawan. 

Selain daripada itu, ia juga menjunjung tinggi nilai persamaan hak perempuan. Gerakan Revoluisonernya terbukti dengan banyaknya Suku berdatangan meminta Konsultasi kepadanya, bahkan suku Aus dan Khazraj yang telah melakukan permusuhan dengan sangat lamanya berhasil ia satukan kembali. Mari kita lihat Sosialisme dalam islam seperti yang ditulis H.O.S Cokro Aminoto (Pemimpin SI dan Guru para Founding Father):

“Kaanannasu Ummatan Wahidatan” (Al-Quran) dan Hadits Nabi: “Tuhan telah menghilangkan kecongkakan dan kesombongan diatas asal turunan yang tinggi seorang arab tidak lebih tinggi dari seorang asing, melainkan takut dan baktinya kepada Tuhan”

Jika tadi karl marx bicara pertentangan kelas, maka nabi juga bicara kelas-kelas sosial yang esensinya sebenarnya sama-sama menjunjung tinggi pada pembentukan manusia seutuhnya. ada 3 hal yang secara konseptual dalam sosialisme dalam islam, yakni Kemerdekaan,Persamaan dan persaudaraan. Banyak sekali dalil dan hadits nabi yang bicara tentang sosialisme bagi orang yang mau berfikir mendalam dan tidak fanatis buta, bukankah manusia semuanya yang hidup akan mati ? namun jalan hidup mereka sangat berbeda satu dan lainnya atau jika anda pergi ke suatu tempat dengan sahabat anda, sementara anda naik mobil dan sahabat anda naik motor, akan sama-sama sampai bukan?. yang terpenting adalah tujuannya. Uang seratus ribu neskipun anda Injak-injak toh tetap laku untuk beli beras.


Kemiskinan dan Problem Solvingnya dalam perspektif Sosialisme dan Islam

Dalam Buku Islam dan Sosialisme dikatakan:

“Segala teori (Socialisme) ini juga mempunyai maksud akan memperbaiki nasib golongan manusia yang termiskin dan terbanyak jumlahnya. agar supaya mereka mendapat nasib yang sesuai dengan derajat manusia, yaitu dengan memerangi sebab sebab timbulnya kemiskinan”

Upaya sosialisme dalam memberantas kemiskinan: 

  • Bahwa kepunyaan (Eigendom) atas alat-alat produksi itu hendaknya disereahkan ke tangannya perikatan orang hidup bersama. (atau bisa diartikan kepunyaandisentralkan kedalam pemerintah) 
  • Bahwa lebih jauh segenap ketertiban tentang harta benda (de gehele economice orde) itu hendaknya diatur oleh perikatan orang hidup bersama. ( segala urusan Harta benda diatur oleh pemerintah). Pada intinya adalah Politik Ekonomi.

Sedangkan dalam Islam, Allah SWT Berfirman:

“Kamu tidak akan pernah mencapai keadilan, kecuali apabila  kamu telah memberikan dari padanya apa yang kamu cintai, dan Tuhan mengetahui apa yang kamu berikan Itu”.

Dalam Ayat yang lain:

“Barang siapa memberi sedekah dalam kekayaannya, guna membuat suci dirinya dan tidak supaya kebajikannya diberi Upahan”.

Lebih dari itu Islam menanamkan Dasarnya yang Lima, diantaranya adalah Membayar Zakat. sebenarnya ini adalah upaya memberantas kemiskinan pula namun ada hal yang berbeda dengan cara Sosialisme.

Sebenarnya saya ingin lebih panjang lagi menuliskan tentang Kemiskinan, khususnya di Kabupaten Bekasi, namun nanti saja dilanjut karena saya sekarang sedang menulis di jam 02:50, dan besok harus nyabutin rumput masjid jam 08 pagi, jadi saya akhiri dulu sampai disini. harapan saya mudah-mudahan artikel ini dibalas Oleh Ketum PC Bang Adiyanto S.W, S.Sy. karena ide nulis ini adalah saran dari beliau, saya sih mengharap beliau yang memaparkan tentang kemiskinan di Kabupaten Bekasi, karena bicara kebekasian Beliaulah ahlinya.

Saya menyadari tulisan ini sangat perlu di berikan masukan dan saran yang membangun, saya mengharap pembaca memberi sarannya, agar saya bisa memperkecil kesalahan saya. saya pernah berfikir bahwa Belajar adalah Kesalahan-kesalahan yang diperkecil”. Mudah-mudahan pembaca mengerti akan sedikit sekalinya Ilmu yang saya miliki,


Jangan Berhenti Belajar........!!!
Salam Pergerakan.........!!!


Penulis tercatat sebagai Mahasiswa STAI Haji Agus Salim Cikarang Program Studi Pendidikan Agama Islam Dan menjabat sebagai Ketua PK PMII STAI Haji Agus Salim Cikarang Masa Khidmat 2015 - 2016




0 Response to "Marx, Islam dan Kemiskinan"

Posting Komentar