![]() |
| Ilustrasi : pasebanjati.blospot.com |
Rabu, 03 Agustus 2016
Oleh : Muh Nur Albadar
Oleh : Muh Nur Albadar
Sejarah adalah sesuatu yang tak lepas dari rekam jejak alam semesta ini. Sehingga sejarah menjadi sesuatu jembatan ke dimensi masa lalu yang kesemuanya sebagai sarana pembekalan melangkah kedepan. Bukankah menguburkan mayit terjadi pada jaman Nabi Adam A.s semasa pertengkaran dari anak Adam, Qabil dengan Habil yang meniru cara burung dalam menguburkan jenazah lawan bertikainya, itu adalah sejarah ?? Bukankah kita tau tentang megahnya peradaban kerajaan Majapahit, Romawi, Yunani dan lain sebagainya, itu adalah sejarah ??
Menjelang abad ke 8 sejarah dijadikan sebagai cabang ilmu sains dunia, itu adalah tonggak awal berkembangnya ilmu-ilmu Sejarah. Sejarah memang sangat patut dikenal dan dipelajari secara serius karena sejarah adalah salah satu struktur pembangun peradaban.
"Sejarah adalah jembatan peradaban".
Sejarah bukanlah hanya sebagai
dongeng penghias tidur anak-anak, sejarah bukanlah mitologi dalam bentuk cerpen dan
bukan pula karangan-karangan yang semaunya. Namun sejarah adalah benang
penghubung antara masa depan dengan masa lalu, kita akan
mampu belajar meningkatkan segala kemampuan dengan masa lalu (sejarah) sebagai pijakan
referensinya.
Saking pentingnya unsur sejarah, sang proklamator ulung, Bung Karno berkata "Jangan pernah melupakan sejarah (JasMeRah)". Itu jelas dapat difahami bahwasannya sejarah memiliki fungsi yang luar biasa sekali dalam memegang peranan global dimasa depan. Selain itu jikalau bukan oleh bangsanya sendiri siapa lagi yang akan mau mengenal dan mencatat sejarah bangsanya dengan setulus dan semurni-murninya, mengingat terkadang tak jarang pendistorsian sejarah kerapkali terjadi guna kepentingan segelintir pihak.
Saking pentingnya unsur sejarah, sang proklamator ulung, Bung Karno berkata "Jangan pernah melupakan sejarah (JasMeRah)". Itu jelas dapat difahami bahwasannya sejarah memiliki fungsi yang luar biasa sekali dalam memegang peranan global dimasa depan. Selain itu jikalau bukan oleh bangsanya sendiri siapa lagi yang akan mau mengenal dan mencatat sejarah bangsanya dengan setulus dan semurni-murninya, mengingat terkadang tak jarang pendistorsian sejarah kerapkali terjadi guna kepentingan segelintir pihak.
![]() |
| Sumber Gambar : izzunafis.blogspot.com |
Kita takkan
mengenal jati diri bangsa bila kita tidak mengenalnya lewat jendela sejarah,
bukan hanya itu, mengenal sosok Nabi, Rasul, para ulama, para ilmuan, para
pejuang, para filsuf dan tokoh-tokoh besar lainnya tak lepas pula
hubungannya dengan sejarah.
Dengan
memahami sejarah kita tidak hanya mendapatkan beberan pengalaman dari masa lalu,
namun kita juga dapat merekontruksi untuk masa mendatang menuju kearah
peradaban yang lebih maju.
Yang patut
disayangkan ialah adanya distorsi dan saling Klaim atas penulisan sejarah yang ditujukan untuk berbagai
kepentingan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mememelintir kemurnian sejarah guna kepentingan-kepentingan pihaknya agar dapat tercapai, sehingga ada kecenderungan sejarah yang tak
sesuai dengan apa adanya. Patutlah bila ada kutipan "Para pemenanglah yang
akan mencatat sejarah". Hal itu bukan semata-mata karangan belaka, namun
begitulah memang adanya.
"Sejarahpun adalah seorang Guru".
Misalnya
sejarah mencatatkan bahwa Christopr Columbuslah orang yang pertamakali
menemukan benua Amerika, Namun pada perkembangan sejarah, yang lain menyebutkan bahwasaanya
bangsa Austronesialah (bangsa pengembara) yang terlebih dahulu menapakan
kakinya didaratan Amerika. Dan Barry Fell dalam bukunya Saga America (1980)
menyebutkan bahwa penemu Benua Amerika pertama adalah dari kalangan Muslim dari
Afrika Utara dan Barat sekitar abad ke-700-800 Masehi, jauh sebelum
Christofer Columbus, yakni sekitar tahun 1492 - 1504 M.
Terlepas dari segala dinamika yang tersaji diatas, begitulah sejarah, tak ada pembenaran yang mutlak dan hakiki. Karena yang sudah ada, mampu terbantahkan dengan penemuan-penemuan catatan dan penelitian sejarah yang baru karena memang sejarah bersifat dinamis. Meskipun demikian dapat dimaklumi karena memang sejarah bukanlah wahyu Tuhan atau Sabda Nabi yang kebenarankan tak terbantahkan. Namun setidaknya kita dapat memetik pelajaran dari apa yang terkandung didalamnya yang kemudian dikembangkan sehingga menjadi bahan pembelajaran untuk sekarang dan masa depan diberbagai bidang kehidupan,baik sains, ekonomi, pendidikan, filsafat, tekhnologi dan lain-lain.
Terlepas dari segala dinamika yang tersaji diatas, begitulah sejarah, tak ada pembenaran yang mutlak dan hakiki. Karena yang sudah ada, mampu terbantahkan dengan penemuan-penemuan catatan dan penelitian sejarah yang baru karena memang sejarah bersifat dinamis. Meskipun demikian dapat dimaklumi karena memang sejarah bukanlah wahyu Tuhan atau Sabda Nabi yang kebenarankan tak terbantahkan. Namun setidaknya kita dapat memetik pelajaran dari apa yang terkandung didalamnya yang kemudian dikembangkan sehingga menjadi bahan pembelajaran untuk sekarang dan masa depan diberbagai bidang kehidupan,baik sains, ekonomi, pendidikan, filsafat, tekhnologi dan lain-lain.
Penulis adalah Mahasiswa Semester III STAI Haji Agus Salim Cikarang, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan aktif di PMII STAI Haji Agus Salim Cikarang.




0 Response to "Pentingnya Mengenal dan Memahami Sejarah."
Posting Komentar